Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Relevansi pemikiran Ki hadjar Dewantara dengan
konteks pendidikan Indonesia saat ini; Proses
Pendidikan di Indonesia selalu bersifat dinamis dan
itu merupakan keharusan sebab dari zaman
kezaman teknologi juga akan selalu berkembang.
Konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai
seorang anak yang mempunyai keunikan masingmasing yang menuntut seorang pengajar
menemukan formula yang sesuai dengan kenunikan
anak tersebut, disamping itu tuntutan
perkembangan teknologi era 4.0 ini tidak bisa
ditinggalkan oleh seorang pengajar. Teringat cerita
waktu KHD membuat anaknya yang masih kecil
dianggap menggangu dan dikunci dari luar. Bahwa
pengelolaan sosial dan emosional sangat penting
sehingga KHD dengan penyesalan hati atas
perlakuannya terhadap anaknya akan memuliakan
anaknya seterusnya. Hal ini sejalan dengan tujuan
Pendidikan kita
Peran dan Nilai Guru Penggerak
Seorang Guru Penggerak memiliki peran penting
dalam memberikan pembelajaran yang berpihak
pada murid dan mengutamakan perkembangan
murid serta menjadi coach rekan guru lain. Seoraang
guru harus dapat mengelola emosi serta menjalin
hubungan sosial yang baik serta memiliki rasa empati
terhadap sesame yang dapat diajarkan kepda murid.
Karena guru penggerak adalah role model bagi guru
lain serta murid-muridnya. Peran dan nilai guru
penggerak yang tumbuh tidak dapat dipisahkan oleh
factor sosial di lingkungan tempat tugas dan
hubungan sosialnya dengan murid
Visi Guru Penggerak
Setiap Tindakan dalam merancang perubahan diri
serta sekolah akan menggunakan pendekatan Inkuiri
Apresiatif yang menekankan kekuatan yang ada
dengan dipadukan VISI Sekolah Penggerak. Mengapa
VISI sangat penting dalam merancang perubahan?
Karena dengan VISI yang kuat dan dirancang dengan
komitmen Bersama dengan warga sekolah maka
setiap misi yang dijalankan secara
berkesinambungan akan menguatkan VISI sehingga
Tujuan Sekolah dapat tercapai.
Budaya PositifMembangun Budaya Positif di lingkungan kelas maupun Sekolah akan berhasil
dengan menerapkan Kesepakatan antara murid dan guru sehingga perlu adanya
komunikasi yang efektif guna mempersiapkan program yang akan dijalankan.
Dengan begitu siswa merasa dihargai atas pendapat atau ide yang dituangkan.
Dengan bimbingan dari guru untuk mencapai kesepakatan Bersama sehingga
hasil yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan apa yang telah menjadi kesepakatan Bersama
Budaya Positif di lingkungan kelas maupun sekolah yang sudah berjalan maka
apa yang menjadi tujuan belajar berpusat pada murid telah tercapai sehingga
mereka memiliki karakter pelajar Pancacsila
Pembelajaran Berdiferensiasi
Usaha untuk menyesuasikan proses pembelajaran di kelas berdasarkan
kebutuhan belajar individu setiap murid. Melalui pemetaan kebutuhan
belajar diharapkan guru mampu memberikan pembelajaran yang berpihak
pada murid. Yang perlu diperhatikan adalah 3 aspek pembelajaran
berdiferensiasi diantaranya adalah Kesiapan Belajar Murid, Minat belajar
murid serta profil belajar murid. Dari ketiga aspek penting itu sendiri dapat
dipadukan pada Rancangan RPP berdiferensiasi dengan integrasi Teknik
Kompetensi sosial dan Emosional
Pembelajaran Sosial dan Emosional itu sendiri merupakan pembelajaran yang
dilakukan secara kolaboratif yang memungkinkan anak dan orang dewasa di
sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
positif mengenai aspek social dan emosional
Muara setiap Materi Pendidikan Guru Penggerak mengarah ke Profil Pelajar Pancasila
koneksi antar materi pdf