2.2.a.9 Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Relevansi pemikiran Ki hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini; Proses Pendidikan di Indonesia selalu bersifat dinamis dan itu merupakan keharusan sebab dari zaman kezaman teknologi juga akan selalu berkembang. Konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai seorang anak yang mempunyai keunikan masingmasing yang menuntut seorang pengajar menemukan formula yang sesuai dengan kenunikan anak tersebut, disamping itu tuntutan perkembangan teknologi era 4.0 ini tidak bisa ditinggalkan oleh seorang pengajar. Teringat cerita waktu KHD membuat anaknya yang masih kecil dianggap menggangu dan dikunci dari luar. Bahwa pengelolaan sosial dan emosional sangat penting sehingga KHD dengan penyesalan hati atas perlakuannya terhadap anaknya akan memuliakan anaknya seterusnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan kita

Peran dan Nilai Guru Penggerak 
Seorang Guru Penggerak memiliki peran penting dalam memberikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan mengutamakan perkembangan murid serta menjadi coach rekan guru lain. Seoraang guru harus dapat mengelola emosi serta menjalin hubungan sosial yang baik serta memiliki rasa empati terhadap sesame yang dapat diajarkan kepda murid. Karena guru penggerak adalah role model bagi guru lain serta murid-muridnya. Peran dan nilai guru penggerak yang tumbuh tidak dapat dipisahkan oleh factor sosial di lingkungan tempat tugas dan hubungan sosialnya dengan murid

Visi Guru Penggerak 
Setiap Tindakan dalam merancang perubahan diri serta sekolah akan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif yang menekankan kekuatan yang ada dengan dipadukan VISI Sekolah Penggerak. Mengapa VISI sangat penting dalam merancang perubahan? Karena dengan VISI yang kuat dan dirancang dengan komitmen Bersama dengan warga sekolah maka setiap misi yang dijalankan secara berkesinambungan akan menguatkan VISI sehingga Tujuan Sekolah dapat tercapai.

Budaya Positif
Membangun Budaya Positif di lingkungan kelas maupun Sekolah akan berhasil dengan menerapkan Kesepakatan antara murid dan guru sehingga perlu adanya komunikasi yang efektif guna mempersiapkan program yang akan dijalankan. Dengan begitu siswa merasa dihargai atas pendapat atau ide yang dituangkan. Dengan bimbingan dari guru untuk mencapai kesepakatan Bersama sehingga hasil yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan apa yang telah menjadi kesepakatan Bersama Budaya Positif di lingkungan kelas maupun sekolah yang sudah berjalan maka apa yang menjadi tujuan belajar berpusat pada murid telah tercapai sehingga mereka memiliki karakter pelajar Pancacsila

Pembelajaran Berdiferensiasi 
Usaha untuk menyesuasikan proses pembelajaran di kelas berdasarkan kebutuhan belajar individu setiap murid. Melalui pemetaan kebutuhan belajar diharapkan guru mampu memberikan pembelajaran yang berpihak pada murid. Yang perlu diperhatikan adalah 3 aspek pembelajaran berdiferensiasi diantaranya adalah Kesiapan Belajar Murid, Minat belajar murid serta profil belajar murid. Dari ketiga aspek penting itu sendiri dapat dipadukan pada Rancangan RPP berdiferensiasi dengan integrasi Teknik Kompetensi sosial dan Emosional

Pembelajaran Sosial dan Emosional itu sendiri merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif yang memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek social dan emosional


Pembelajaran Sosial Emosional berbasis Kesadaran Penuh (Mindfulness)


5 Kompetensi Sosial-Emosional dalam Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Muara setiap Materi Pendidikan Guru Penggerak mengarah ke Profil Pelajar Pancasila

koneksi antar materi pdf

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama