LOKAKARYA 0 CALON GURU PENGGERAK KOTA TIDORE KEPULAUAN

    
CGP beserta Pengajar Praktik berkoordinasi di Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan
    
Menjadi bagian dari 14 Calon Guru Penggerak kota Tidore kepulauan merupakan hal yang luar biasa buat saya. Tidak terpikirkan oleh saya bahwa saya bisa lulus menjadi Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 2 Kota Tidore Kepulauan. Setelah beberapa waktu lalu mengikuti serangkaian seleksi ketat, yang diawali dengan pendaftaran peserta melalui simpkb masing-masing akun guru. Salah satu syarat agar dapat mengikuti adalah mempunyai pengalaman mengajar minimal selama 5 tahun. 
    Kemudian mengisi essay yang dipersyaratkan dengan minimal karakter yang telah ditentukan dari panitia. Disini kita harus berkreasi menuliskan berbagai pengalaman selama mengajar menjadi guru, itu salah satunya. Banyak cerita dibalik penulisan essay ini, beberapa teman hampir mundur karena tidak begitu menguasai karya menulis. 
    Setelah syarat administrasi dan menuliskan essay sudah selesai semua maka seleksi selanjutnya adalah tes bakat skolastik, seperti tes saat maau masuk CPNS. Berbagai kendala saat mengikuti ujian ini banyak ditemui salah satunya kendala jaringan yang membuat ujian diulang untuk peserta. 
    Setelah kita dinyatakan lulus tes bakat skolastik maka seleksi selanjutnya adalah praktik simulasi mengajar dihadapan assesor, disini kita juga harus siap dalam perangkat laptop serta jaringan serta media pelajaran yang harus disiapkan termasuk RPP selama kurang lebih 12 menit yang harus di upload di web Guru Berbagi. perlu diingat juga setelah menjalani sesi simulasi mengajar peserta seleksi CGP ini juga akan melalui seleksi wawancara yang berhadapan langsung dengan dua assesor yang akan menggali lebih dalam tentang masing-masing peserta CGP. 
    Akhirnya setelah semua seleksi dilalui sampai akhir terpilihlah 14 CGP dari Kota Tidore Kepulauan yang nantinya akan masuk Pendidikan Guru Penggerak selama 9 Bulan ke depan. 
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah Lokakarya 0 atau yang perdana dilaksanakan secara tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yang salah satunya adalah diwajibkan untuk rapid tes antigen atau swab bagi setiap peserta lokakarya. 
Peserta CGP dan Kepala Sekolah CGP mengantri untuk dilakukan swab

Untuk tes rapid antigen itu sendiri kami lakukan di Rumah Sakit Umum Kota Tidore Kepulauan dengan biaya Rp.275.000 yang nantinya akan mendapat ganti dari panitia saat kegiatan Lokakarya berlangsung
Lokakarya Calon Guru Penggerak Kota Tidore Kepulauan dilaksanakan di hotel Sahid bela kota Ternate bersama peserta lain dari kota Ternate dan Halmahera Utara. Disana kami belajar bersama tentang arah dan tujuan CGP yang akan melaksanakan pendidikan selama 9 bulan serta menganalisis hambatan serta harapan tentang kegiatan ini. Selain itu kami sebagai peserta Calon Guru Penggerak berkomitmen untuk dapat menyelesaikan program ini sampai akhir dan menjadi Guru Penggerak sebagai agen perubahan transformasi Pendidikan di Maluku Utara khususnya
Calon Guru Penggerak beserta Pengajar Praktik dan didampingi kepala sekolah

Selama pelaksanaan LOKAKARYA 0 banyak sekali ilmu yang kami dapatkan serta informasi lanjutan untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Satu hal yang sangat berharga adalah dapat bersilaturahmi dan mengenal peserta CGP dari daerah lain, serta pelaksanaan kegiatan yang sangat menyenangkan dapat berkolaborasi dengan rekan-rekan guru hebat. Semoga kami semua diberikan kelancaran serta kesehatan dalam mengikuti program Guru Penggerak ini aamiin.

2 Komentar

  1. Jangan pernah puas dengan apa yg kita miliki pada hari ini belajar dan belajar selagi kita masih di beri kesempatan

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama