Gambar video tanggapan pemikiran KHD mengenai Pendidikan |
Tanggapan Refleksi
Kritis
Assalamu’alaikum
wr.wb Salam Guru Penggerak perkenalkan nama saya erfan widyas saputra calon
guru penggerak dari kota tidore kepulauan. Kali ini saya akan memberikan
tanggapan refleksi kritis mengenai pemikiran Ki Hadjar Dewntara mengenai
pendidikan
Intisari pemikiran ki hadjar dewantara tentang pendidikan
;yang pertama adalah Pendidikan berpusat pada anak, yang kedua pendidikan
menuntun anak, dan yang ketiga mendidik anak harus sesuai dengan kodrat alam
dan zaman dan yang terakhir mengenai budi pekerti yang harus selalu diterapkan
setiap hari.
Proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD adalah pembelajaran yang memerdekakan anak untuk belajar, berpusat pada peserta didik, kembangkan setiap potensi yang ada pada diri peserta didik perhatikan minat dan bakat mereka karena mereka memiliki keunikan masing-masing. Sehingga kita sebagai pendidik bukan untuk menuntut agar anak sesuai dengan keinginan kita tapi menuntun agar potensi yang anak miliki dapat lebih dikembangkan dengan tidak melupakan budaya lokal kita karena ini merupakan identitas atau ciri khas pendidikan yang berbudaya. Dan tidak kalah pentingnya hargai nilai-nilai kemanusiaan, pandang peserta didik dengan rasa hormat karena mereka penerus generasi emas mendatang.
Nah sekarang apa Yang harus kita lakukan agar proses pembelajaran mencerminkan pemikiran
KHD dapat terwujud? Kita kadang berfikir bahwa memberikan materi, latihan soal,
tanya jawab sudah selesai tanpa kita menanyakan apa sih yang mereka mau? Kita
harus banyak belajar cari informasi referensi seperti apa konsep pemikiran KHD
untuk pendidikan agar kita lebih memahami saat berproses. Pelajari juga
psikologi perkembangan anak seperti yang telah diutarakan KHD bahwa setiap anak
itu berbeda dan memiliki keunikannya masing-masing dan sesuaikan dengan
perkembangan zaman terutama di era 4.0
Dari konsep pemikiran KHD beberapa telah saya laksanakan,
salah satunya menyiapkan pembelajaran sesuai kebutuhan anak atau bakat anak.
Kemudian pembelajaran yang menyenangkan, mengajak bermain tanpa menghilangkan
materi essensial dalam pelajaran. Kemudian mengajak anak belajar di lingkungan
luar kelas atau sekolah dengan menerapkan discovery inquiry learning berbasis
lingkungan.
Demikian tanggapan refleksi kritis dari saya, berjumpa
lagi di lain waktu. Wassalamu’alaikum wr wb
untuk video tanggapan KLIK_DISINI